Menurut
Mayesky kreativitas adalah cara berfikir dan bertindak atau membuat sesuatu
yang asli dari dirinya dan mempunyai nilai bagi diri sendiri atau orang lain.
Sedangkan Wycof memberi batasan kreativitas adalah sesuatu yang dilihat oleh
orang lain disekitar kita, tetapi membuat keterkaitan yang tidak terpikir oleh
orang lain.
Torrance
dalam Mayesky memberikan 25 macam karakteristik individu yang kreatif, yaitu :
dapat menerima ketidakaturan (disorder), berani
mengambil resiko, sikap yang kuat, mengutamakan kepentingan orang lain
(altruistik), menyadari pihak lain, selalu mengagumi segala hal, tertarik pada
ketidakaturan, tertarik pada misterius, mencoba pekerjaan yang sulit (kadang-kadang
terlalu sulit), kelihatan sangat pemalu, bersikap konstruktif dalam kritik,
bersemangat, mendalam dan sadar atas kepercayaannya, menentang konvensi
kesopan-santunan, menentang konvensi kesehatan, berkeinginan untuk unggul,
tegas, perasaan tidak puas, mengganggu keteraturan, menonjol (bukan dalam arti
kekuasaan), emosional, kepekaan emosional, energik, pencari kesalahan, tidak
takut dikatakan berbeda, merasa parede secara keseluruhan “langkah yang
menyimpang”, dan keinginantahuan yang sepenuhnya.
Langkah
terpenting yang dapat diambil para guru untuk mendorong kreativitas adalah
dengan meyakinkan pengertian siswa bahwa kreativitas mereka akan dihargai.
Gardner dalam Woolfolk menyatakan bahwa individu yang sering membuat
terobosan kreatif yang amat penting
cenderung awalnya berasal dari sebagai penjelajah, inovator, dan pemikir.
Munculnya kreativitas siswa dapat di dorong melalui interaksi sehari-hari
dengan cara guru melakukan brainstorming (curah
gagasan). Brainstorming merupakan
sarana pengembangan ide-ide yang bagus pada siswa.
Secara
garis besar dapat dinyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kreativitas anak
dapat dibedakan dalam dua hal. Pertama, faktor internal atau bawaan alamiah,
misalnya inteligensi. Anak yang pandai pada umumnya menunjukkan kreativitas
yang lebih tinggi dari pada ana yang kurang inteligensinya. Faktor eksternal
adalah pengaruh lingkungan. Perbedaan perlakuan sosial terhadap laki-laki dan
perempuan membuat laki-laki pada umumnya lebih kreatif dari pada perempuan.
Akibat perlakuan keluarga, apabila pada situasi dan kondisi suatu keluarga itu
sama, maka kadang-kadang anak tunggal dan anak lahir belakangan lebih kreatif
daripada anak pertama. Terdapat anak dari keluarga kecil lebih kreatif dari
pada anak dari keluarga besar. Jadi, perkembangan (positif atau negatif)
kreativitas anak tidak saja bergantung pada faktor bawaan atau bakat.
Kreativitas
dalam diri anak tidak akan berkembang jika tidak dipupuk dan dikembangkan sejak
usia dini. Untuk itu peran guru dalam mengembangkan kreativitas sangat penting.
Guru dituntut untuk kreatif, apalagi
guru untuk anak usia dini. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk
mengembangkan kreativitas anak terutama pada anak usia dini adalah dengan
memberikan kesempatan pada anak untuk bertindak kreatif dengan melakukan
eksperimen dan bereksplorasi.
Anak
usia dini sesungguhnya senang melakukan kegiatan yang penuh imaginatif dan
menyenangkan, sehingga anak senang melakukan eksplorasi dengan lingkungan dan
senang mencoba sesuatu yang baru dikenalnya. Untuk mengembangkan kreativitas
dan kemampuan berfikir logis pada anak dapat dilakukan dengan mengajak anak
untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan. Kegiatan yang menyenangkan tersebut
dapat berupa permainan maupun mengajak anak bereksplorasi dengan lingkungannya.
Bermain bagi anak merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan. Saat bermain anak
akan meresa rileks, gembira dan dapat mengekspresikan jiwanya.
Kreativitas
anak perlu dipupuk antara lain berwujud (Soegeng Santoso, 2002):
a. Menghargai
pendapat orang
b. Kesempatan
untuk berfikir, berkhayal
c. Kesempatan
untuk memutuskan sendiri
d. Menghargai
pendapat orang lain
e. Membenghargai
sesuatu yang dihasilkan orang lain
f. Memberikan
pujian.
Referensi :
Makalah seminar Prof. Dr. Soegeng Santoso, M.Pd tgl 21 mei 2005. MENGEMBANGKAN KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN BERFIKIR LOGIS PADA ANAK USIA DINI.