Halaman

Jumat, 25 Januari 2013

PROF. DR. SOEGENG SANTOSO, M.Pd DAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


(Tulisan ini hanya mencoba mengelaborasi pemikiran Prof. Dr. Soegeng Santoso, M.Pd sebagai pendiri PAUD di Indonesia berdasarkan beberapa referensi dari tulisannya di Koran dan penyampaiannya di perkuliahan)

Pendidikan Anak usia dini itu sangat penting, sebab jika pelaksanaan pendidikan pada usia pra sekolah berhasil dengan baik, maka pendidikan anak tersebut pada jenjang pendidikan berikutnya akan berjalan dengan baik dan lancar. Oleh karena itu, Pendidikan Anak Usia Dini perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh, sebab pendidikan pada masa ini merupakan dasar pembentukan kepribadian dan seluruh aspek yang terdapat pada anak harus mendapat pelayanan yang maksimal. Pelayanan maksimal tersebut dapat dimediasi oleh Taman kanak-kanak yang program kegiatan belajar mengajar bertujuan; a) Mengembangkan daya cipta dan daya  pikir, b) Mengembangkan bahasa, c) Mengembangkan perilaku, d) Mengembangkan jasmani, e) Mengembangkan moral, emosional, sosial, dan disiplin. Semuanya dilakukan sebagai upaya pembinaan anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut.
Selanjutnya, dalam perkembangan dunia kontemporer dan munculnya teori-teori baru dalam psikologi dan pendidikan yang berimplikasi pada dunia pendidikan, maka beliau mengapresiasi itu dan pendidikan indonesia harus terbuka dengan itu, tapi yang beliau tekankan bahwa PAUD di Indonesia boleh menggunakan model dari Negara mana saja tetapi tidak sampai meninggalkan konsep yang dibuat oleh Ki Hadjar Dewantara dengan Perguruan Taman Siswanya. Dimana Ki Hadjar Dewantara menyebutkan dasar pendidikan Indonesia adalah Panca Darma yaitu; a) Kebangsaan, b) Kebudayaan, c) Kemerdekaan, d) Kemanusiaan, dan e) Kodrat alam. Ki Hadjar Dewantara juga memiliki konsep tentang kebudayaan yang perlu dikembangkan melalui tiga unsur yaitu konsentris, kontinyuitas, dan konvergensi, maksudnya kebudayaan kebangsaan Indonesia perlu dilestarikan dan dikembangkan dengan prinsip selalu berdasar kebudayaan nasional sehingga kebudayaan asing boleh masuk tetapi yang diterima sesuai dengan kebudayaan sendiri. Pendidikan yang diberikan kepada anak usia dini melalui berbagai cara antara lain; permainan, agama, nyanyian, irama, dongeng, cerita, olahraga, sandiwara, seni, lingkungan, bisa juga diadakan melalui lomba.
Karakter anak itu unik, tiap anak mempunyai karakter yang berbeda satu sama lain sehingga cara mendidiknya juga harus berbeda. Tiap anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan sendiri, walaupun secara umum periodenya sama dari masa bayi, masa anak-anak, masa sekolah, masa remaja, masa pubertas/dewasa. Selanjutnya, Prof. Dr. Soegeng Santoso, M.Pd menegaskan bahwa masa anak usia dini yaitu 0-8 tahun. Masa ini sering disebut Golden age (usia emas) karena penting sekali untuk dididik secara tepat supaya menjadi manusia yang berkualitas. Pada usia ini merupakan usia yang tepat untuk dibentuk pribadinya terutama yang berkaitan dengan agama, norma, nilai, kecerdasan (akal, budi/hati, raga dan rasa), kedispilinan, toleransi, dan lain-lain.
Dilain pihak, Prof. Dr. Soegeng Santoso, M.Pd menambahkan bahwa mengingat pentingnya PAUD dalam menunjang tumbuh dan berkembangnya anak, wajib belajar mestinya tidak dimulai dari sekolah dasar (SD) melainkan dimulai dari yang paling dasar, yakni taman kanak-kanak. Pada pendidikan anak usia dini tidak bolehkan mengajari atau belajar membaca, menghafal, atau menghitung tapi Prof. Dr. Soegeng Santoso, M.Pd menekankan bahwa pada PAUD hanya pengenalan huruf dan angka saja. Itupun dilakukan dalam bentuk bermain. Misalnya, mengenalkan anak pada bentuk benda, hewan, alat-alat, imajinasi, perasaan, dan pikiran anakpun dikembangkan. Tindakan ini jangan disalahkan, tapi diarahkan. Semuanya dilakukan dalam permainan yang riang gembira, sehingga secara tidak sadar anak-anak sudah menerima pendidikan. Permainan-permainan tersebut idealnya menggunakan alat-alat permainan yang berada didaerah setempat.
Menurut Prof. Dr. Soegeng Santoso, M.Pd, pendekatan dan prinsip pendidikan/pembelajaran pada anak usia dini, antara lain :
a.    Konsep belajar sambil bermain
b.    Kedekatan dengan lingkungan
c.    Alam sebagai sarana pembelajaran
d.    Anak belajar melalui panca inderanya
e.    Konsep kecakapan hidup
f.     Anak sebagai pembelajaran aktif
g.    Pendidik wajib dekat anak dengan penuh kasih saying
h.    Etika dan estetika perlu diberikan secara sederhana
Dalam Pendidikan usia dini juga sangat membutuhkan peran orang tua dalam menentukan keberhasilan PAUD, Prof. Dr. Soegeng Santoso, M.Pd menyatakan bahwa peran orang tua dalam mendidik anak usia dini di rumah antara lain:
a.    Perlu memberi contoh yang baik, etis, estetis, rasional
b.    Perlu menyanjung, member hadiah, jika menghukum harus edukatif (mendidik), jangan menyalahkan, tidak memanjakan dan tidak mengekang
c. Perlu memberi kepercayaan, kesempatan untuk mencoba sesuatu terutama dalam bermain
d. Perlu menanamkan kedisiplinan, kebersihan, toleransi, keberanian, keharmonisan, kekeluargaan, keadilan, perlindungan
e. Perlu diakui bahwa anak memiliki bakat dan mendidik, membimbing itu memberi pengaruh (lingkungan) yang positif supaya kepribadiannya terbentuk. Kepribadian manusia itu terbentuk karena dua factor yaitu factor dari dalam adalah bakat (pembawaan) dan factor dari luar yaitu lingkungan wujudnya pengaruh
f.     Perlu penjelasan biarpun singkat jika anak melakukan tindakan yang salah
g. Perlu menanamkan cipta, rasa, dan karsa kepada anak sesuai dengan usia perkembangan, pikiran, dan bahasanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar